Senin, 15 Februari 2010

BERTANDINGLAH MELAKUKAN APA YANG BERKENAN KEPADA TUHAN

BERTANDINGLAH MELAKUKAN
APA YANG BERKENAN KEPADA TUHAN
(PASION II)
Introitus : Ayub 14 : 15.
Pembacaan I : Yeremia 10 : 6-10.
Pembacaan II : 1 Timotius 6 : 11-16.

Timotius adalah anak Paulus dalam iman (pasal 1:2) yang senantiasa membantu Paulus melayani dan menata jemaat, baik dalam organisasi, jabatan gereja maupun dalam pelayanan. Saja sebagai orang yang masih muda kadang kalah untuk menerapkan pelayanan tersebut ada rasa keseganan, oleh sebab itu lewat suratnya, Paulus membimbing dan menguatkan Timotius untuk dapat melayani dengan baik, dan tidak perlu ada rasa keseganan ras takut, walaupun pelayan itu cukup berat dan ada ganguan-ganguan dari gur-guru palsu. Oleh sebab itu surat Paulus kepada Timotius ini di kenal dengan nama surat Pastoral.
Paulus memberi nasehat kepada Timotius agar Timotius jangan terpengaruh terhadap ajaran-ajaran sesat, tapi harus melakukan : (1) keadilan, sebab pada waktu itu guru-guru palsu sangat mencintai uang, serta dalam perkataan-perkataannya menimbulkan perpecahan. (2). Beribadah dengan benar. Karena pada waktu itu guru-guru palsu melihat ibadah adalah sumber keuntungan. Begitu juga pengajaran-pengajaran askese yang berlebihan, seperti melarang orang kawin dan memantangkan beberapa makanan (band. Pasal 4:1-4), dll. ini semua bertentangan dengan ajaran yang diajarkan Paulus mengenai ibadah yang benar. Sebab ibadah yang benar adalah hidup yang berkenan kepada Allah, yaitu hidup yang menurut penghayatan iman dalam kata dan perbuatan. Untuk itu, agar Timotius tidak menyimpang dari penugasan dan keterpanggilannya maka Paulus mengingatkan kepada Timotius : (1)Tetap sebagai manusia Allah. Penakanan ini supaya Timotius memahami dia adalah abdi Allah, hamba Tuhan, jadi harus melakukan apa yang benar dalam pelayanan. (2). Kesetiaan. Pengertiannya, Timotius harus setia dalam penggilannya sebagai hamba Tuhan (3). Kasih. Timotius harus menjalankan kasih, yaitu mengasihi Tuhan, mengasihi diri sendiri, dan mengasihi jemaat, dan menurut Paulus kasih adalah hal yang mutlak dijalankan, band. 1 Korintus 13:13. (4). Kesabaran. Timotius harus sabar dalam pelayanan dan sabar dalam penderitaan. (5). Lemah lembut. Harus menjalankan pelayanan dan hidup dalam lemah lembut.

MALAKUKAN APA YANG BERKENAN KEPADA TUHAN
Dalam dunia sekarang ini, seperti kebenaran, keadilan dan kejujuran (yang berkenan kepada Tuhan) agak sulit dilakukan, oleh sebab itu banyak orang kristen yang hidup dalam ketidak benaran. Kenapa ? sebab yang dilakukannya adalah kehendak manusia, bukan kehendak Tuhan. Padahal kalau kita sadar, dalam doa Bapa kami, kita sering ucapkan “jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga”. Kenapa demikian, karena kita tidak bersatu dengan Roh Kudus. Kalau kita bersatu dengan Roh Kudus maka yang ada kepada kita adalah spiritualitas yang kuat, spiritualitas yang tidak dapat terpengaruh dalam berbagai hal, apakah kesulitan ekonomi, kesulitan pekerjaan, berada dalam penderitaan, seperti sakit, dll. Kita tetap akan mengasihi Yesus dan tetap melakukan apa yang dikehendakiNya. Kehendak Tuhan kepada kita adalah jalankan kebenaran dan hiduplah dalam keselamatan. Perlu dipahami kesulitan, penderitaan dan pergumulan ada disekitar kita, dan sewaktu-waktu menimpah kita.
Pengajaran kekristenan sering terabaikan dan terlupakan dalam diri kita, sebab tidak ada motivasi dari kita untuk melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dalam diri kita, gereja dan masyarakat. Serta kita melihat kehidupan dunia rohani hanya ada di gereja, dan tidak ada pada dunia nyata (kehidupan sehari-hari), sehingga yang terjadi dalam dunia aktivitas, kita melakukan apa yang tidak dikehendaki oleh Tuhan, seperti melakukan KKN, ketidak adilan, ketidak benaran, penindasan, dusta, dengki, penebangan hutan dan pencemaran perkawinan, dll. Dan menurut kita adalah benar. Bisa saja, ini benar di mata duni, tapi tidak benar di mata Tuhan. Padahal harus kita ingat, semuanya itu adalah berhala-berhala dunia, yang memberikan kesenangan sesaat, berhala-berhala itu tidak memberikan kita keselamatan karena mereka semuanya bodoh (band. Yeremia 10:8). Tapi ingatlah bahwa kehadiran kita di tengah dunia ini bukan hadir begitu saja, tapi punya makna, yaitu jadi garam dan terang dunia, agar kita selamat dan dunia inipun ikut selamat.
Benar pergumulan dan penderitaan kadangkalah membuat kita lemah dan bisa saja kita masuk dalam dosa. Tapi kalau kita tetap ingat bahwa Tuhan kita adalah berkuasa dan KasihNya melebebihi kuasa-kuasa yang di dunia ini, maka kita akan berseruh kepada Tuhan untuk minta kekuatan dan pertolonganNya. Ingatlah Tuhan itu maha baik dan setia kepada janjiNYa.
Kehidupan orang kristen adalah hidup untuk mencapai tujuan ataupun sasaran akhir, yaitu hidup dalam keselamatan dengan Yesus Kristus. Tetapi untuk mencapai ini banyak sekali liku-liku ataupun badai yang akan menerpah kita, dan terasa semuanya itu agak sulit. Sebab iblis tidak berkenan kepada orang yang melakukan kebenaran Tuhan, untuk itu dalam segala upaya, iblis mau menggagalkan kita, dan yang dia inginkan, kita jadi hambanya.
Surat Paulus kepada Timotius memotivasikan kita untuk bertading dalam pertandingan iman, supaya kita bisa rebut hidup yang kekal. Jadi pertanyaan kepada kita, kita bertanding dengan siapa ? Pertama : kita bertanding dengan diri sendiri. Kita harus mengalahkan ego kita, kita harus mengalahkan kepentingan daging, kepentingan sesaat. Kedua : Kita bertanding dengan sesama kita. Kita harus saling memotivasi untuk melakukan kebenaran di mata Tuhan, agar bersama-sama mendapatkan hidup yang kekal. Oleh sebab itu kuat kuasa dari Tuhan harus nyata dalam kehidupan kita. Ketiga : kita bertanding dengan setan/iblis : Kita harus berupaya agar iman kita yang menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar