Pemilu (Lukas 16:10-15)

PERPULUNGEN JABU - JABU

GEREJ GBKP

TANGGAL 31 MARET - 6 APRIL 2019

=========================================================

Lukas 16 : 10 - 15.

Tema : Pemilu

LATAR BELAKANG

1.  Bagian yang kita baca adalah bagian dari pengajaran Yesus terhadap orang banyak khususnya pemungut cukai dan orang-orang berdosa (bdk. Lukas 15:1). Dalam pengajaranNya, Yesus berbicara tentang menatalayankan harta dunia (uang) dan mengkritik perbuatan tidak baik orang-orang Farisi.

2. Dalam menatalayankan harta dunia yang paling penting adalah setia dan kebenaran. Siapa yang setia dan benar dalam perkara kecil maka ia akan setia dan benar dalam perkara yang lebih besar.

3. Kalau kita melihat di Wikipedia, Mamon adalah dewa harta benda dan kekayaan.  Mamon berasal dari kata Aram yang dipakai ke dalam bahasa Yunani. Kata Mamon mempunyai arti merendahkan, mencari keuntungan secara tidak benar, keserahkahan, sesuatu yang materi seperti uang, harta benda, kekayaan duniawi yang menguasai seseorang dibandingkan dengan pelayanan kepada Allah.

4. Walaupun Mamon bisa menguasai seseorang, atau seseorang bisa menyembah mamon, tapi sebenarnya seseorang bisa memakai atau mempergunakan uang untuk kebaikan dan membantu orang. sama seperti yang dilakukan seorang bendahara yang tidak jujur. di satu pihak memang dia tidak jujur tapi di pihak lain bendahara itu menatalayankan keuangan untuk kebaikannya sendiri lewat menghapus hutang-hutang orang yang berhutang pada tuannya. Dan Yesuspun mengatakan bahwa ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur supaya pada waktu mamon itu tidak lagi dapat menolong kamu , kamu diterima dalam kema abadi (lihat =  ayat 1-10). Lebih lanjut Yesus inginkan supaya orang yang takut akan Tuhan jangan melakukan ketidakbaikan, ketidak jujuran, ketidak benaran hanya untuk mendapatkan mamon, sebab mamon tidak kekal. Orang yang takut akan Tuhan harus mencari yang kekal yaitu di terima di kemah abadi (Surga), dan melakukan kebaikan merupakan karakter anak-anak terang.

5. Pengajaran yang disampaikan oleh Yesus ternyata membuat orang Farisi yang ada di situ tersinggung, dan mereka mencemooh Ia. Orang Farisi hamba-hamba uang. Mereka telah dikuasai olah mamon sehingga kebenaran, kesetiaan tidak ada lagi kepada mereka. Mereka melakukan penindasan dan penipuan terhadap masyarakat Yahudi, teristimewa masyarakat miskin. Benar orang Farisi adalah orang yang memahami akan Taurat, bahkan mereka juga ada di Sahendrin (pengadilan agama), tapi mereka hanya sebatas memahami saja, tidak sampai pada menghayati dan menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka sehari-hari. Orang-orang Farisi hidup dalam kemunafikan. Oleh sebab itu ketika orang-orang Farisi mencomooh Yesus, Yesus katakan kepada mereka Allah mengatahui hatimu. Dengan kata lain Allah mengetahui rencana dan perbuatan-perbuatan orang-orang Farisi. Tidak ada yabng tersembuni bagi Allah.

APLIKASI

            Masyarakat Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi yaitu pemilihan umum : Pilpres dan Pileg pada tanggal 17 April 2019. Pilpres dan Pileg adalah salah satu momentum menjadikan bangsa Indonesia lebih baik, sebab kita akan memilih Presiden dan wakil Presiden serta calon-calon legislatif yang akan memimpin bangsa Indonesia lima tahun ke depan.

            Dalam Pilpres dan Pileg orang percaya kepada Yesus Kristus (calon legislatif dan kita yang bukan calon legislatif) akan diuji imannya. Mamon akan berkarya. Mamon akan bekerja untuk menguasai kita. Ada calon ataupun tim suksesnya akan menawarkan kepada kita sejumlah uang untuk memilihnya. Sebagai orang yang percaya, ini merupakan penyangkalan iman dan berdosa. oleh sebab itu jangan kita terpengaruh akan politik uang, agar kita tetap bersih dan tidak bercacat dihadapan Tuhan.

            Bagitu juga kepada Presiden dan wakil presiden, serta anggota-anggota legislatif yang terpilih jangan cinta uang. Jangan dikuasai Mamon. Tapi pergunakanlah uang tersebut untuk kesejahteraan rakyat. Perlu diketahui, Tuhan mengetahui isi hati kita. Oleh sebab itu ketika Tuhan percayakan untuk memimpin bangsa Indonesia, pimpinlah dengan takut akan Tuhan, demi kesejahteraan rakyat.

Pdt. Steven Kumenit, S.Th.M.Min.