Minggu, 07 April 2019

Anak Yang Berhikmat Kesukaan Orang Tua (Amsal 23: 13-16)

PERPULUNGEN JABU - JABU
GEREJA GBKP
TANGGAL 7 - 13 APRIL 2019.
==================================================================
Kuan - Kuanen 23 : 13 - 16.

Tema : Anak Yang Berhikmat Kesukaan Orang Tua.

LATAR BELAKANG
1. Yang jadi bahan bacaan kita adalah pelajaran hikmat dari seorang yang berhikmat kepada orang tua dan anak. Orang berhikmat meberi pelajaran hikmat tentang hakekat orang tua terhadap anak. Seorang orang tua harus fokus mendidik anak, kalau bisa memukul dengan rotan. Memukul dengan rotan anak tidak akan mati. Sebaliknya anak diharapkan menjadi bijak, sebab dengan bijak, hati seorang anak akan bersuka cita. Jiwa anak akan bersuka ria sebab mengatakan yang jujur.
2. Menurut hukum taurat, seorang anak laki-laki yang keras kepala dan durhaka dapat dihukum mati oleh tua-tua desa (Ulangan 21:18-21). Bagi bangsa Ibrani kuno mendidik anak dengan disiplin merupakan suatu cara menghindari anak jadi bodoh dan dapat membahayakan orang lain.
3. Pendidikan anak merupakan bentuk bagaimana bangsa Israel menjadikan bangsanya untuk tetap hidup takut akan Tuhan, dan menjadi bangsa yang kuat. Sebab dengan anak mendengarkan didikan berarti anak bisa merealisasikan/ mengamalkan didikan itu dalam kehidupan mereka setiap hari. Anak terhindar dari hal-hal yang bodoh yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Bagitu juga anak menjadikan bangsa Israel menjadi kuat dan takut akan Tuhan. Tidak ada kemiskinan, penipuan dan ketidak adilan. Perlu diketahui dengan maraknya penipuan, ketidak adilan dan kebohongan negara akan menjadi lemah.
4. Tanggungjawab orang tua adalah mendidik anak. Orang tua harus menjadikan anak pintar dan berhikmat. Walaupun anak keras kepala ataupun degil, orang tua jangan putus asa dalam mendidiknya. Orang tua diberikan kewenangan oleh hukum yang berlaku pada waktu itu untuk mendidik anak yang keras kepala dan degil dengan tongkat, dengan tujuan supaya anak jangan mati dengan kebodohannya. Dalam masyarakat Israel menggunakan tongkat dalam mendidik merupakan cinta kasih orang tua terhadap anak. Dengan kata lain tongkat dipakai untuk memukul anak ketika anak tidak mau mendengarkan didikan dari orang tua (bdk. Amsal 13:24).
5. Pendidikan anak bagi bangsa Israel berhubungan erat dengan keselamatan. Sebab kita orang tua mendidik anak, berarti orang tua mengarahkan anak untuk takut akan Tuhan dan menjalankan apa yang baik dan benar. Dan ketika anak mendengarkan didikan dari orang tua, hati dan jiwa anak akan bersuka ria sebab kebaikan dan kebenaran yang ada dalam dirinya, serta keselamatan akan dimilikinya. Bahkan bangsa akan menjadi kuat.

APLIKASI 
            Dalam Perpulungan Jabu-Jabu sekali ini kita akan berbicara tentang KAKR sebab berhubungan dengan HUT KAKR ke 29, tepatnya 18 April 2019. KAKR bukan merupakan gereja masa depan, tapi merupakan gereja masa kita dan untuk menjadikan gereja yang ideal, gereja yang misioner.
            Untuk menjadikan anak berhikmat yang paling penting adalah takut akan Tuhan, dan untuk menjadikan anak takut akan Tuhan, orang tua harus mengajarkan tentang pengajaran yang benar dari firman Tuhan. Untuk itu tidak cukup mendidik anak agar dia takut akan Tuhan diserahkan sepenuhnya kepada gereja.  Tetapi orang tua harus dengan aktif, sabar dan penuh perhatian mendidik anaknya. Kalau kita melihat waktu yang ada, maka waktu lebih banyak ada pada keluarga.
            Anak yang berhikmat akan akan terhindar dari maut (Roma 6:23), sebab anak akan melakukan kebaikan dan kebenaran dalam kehidupannya. Anak akan mendengar ajaran orang tua sehingga akan membuat orang tua suka cita. Untuk itu sebagai orang tua, bagaimanapun kesibukannya jangan lupa dalam mendidik anak. Anak harus dibesarkan dalam pendidikan yang benar. Jangan sampai anak di didik oleh lingkungan yang tidak benar. Jangan sampai anak mencari konpensasi-konpensasi yang salah dalam lingkungan sekitarnya sehingga anak akan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan yang membuat hati orang tua menderita.

Pdt. Steven Kumenit, S.Th.M.Min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar